GERD Gastroesophageal Reflux Disease penyakit saluran cerna bagian atas yang terjadi karena asam lambung dengan derajat keasaman tinggi naik ke kerongkongan. GERD merupakan kondisi adanya aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan, menyebabkan gejala yang mengganggu hingga terjadi komplikasi. Jangan menyepelehkan masalah pada saluran pencernaan khususnya organ lambung. Kegemaran mengonsumsi jenis makanan pedas dan asam, ditambah sering menunda waktu makan memicu timbulnya penyakit asam lambung atau maag. Jika tidak diatasi segera, maka akan berdampak pada bahaya jangka panjang, salah satunya adalah beberapa orang yang berisiko terkena GERD, seperti orang kelebihan berat badan obesitas dan wanita yang mengandung. Selain itu, ada beberapa makanan yang dicurigai dapat memicu GERD diantaranya kopi, alkohol, cokelat, makanan yang digoreng dan kebiasaan buruk Juga GERD biasanya memiliki gejala yang mirip dengan penyakit maag. Beberapa tanda-tanda GERD yang harus diwaspadai sepertiSensasi terbakar di dada yang terkadang menjalar ke kerongkongan. Rasa terbakar ini dapat berlangsung selama 2 jam, dan umumnya memberat setelah makan. Berbaring juga dapat memperberat tersebut bisa juga disertai dengan rasa asam atau pahit di dadaSulit menelanBatuk keringNyeri tenggorokan dan suara serakPada jangka panjang GERD akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya seperti radang pita suara, radang paru-paru, kanker kerongkongan dan masih banyak beberapa tips untuk mencegah penyakit GERD, antara lainJangan tidur setelah makan. Setidaknya beri jarak 2-3 jam setelah makan agar isi lambung tidak berbalik ke kerongkongan sebelum tercerna sempurna saat tidur hindari makanan dan minuman yang dapat memicu pengeluaran asam lambung, seperti kopi dan olahraga minimal 30 menit, olahraga 3 kali dalam seminggu bisa membantu mencegah serangan mudah panik. Kenali apa saja yang membuat panik sehingga Anda dapat mengatasinya rokok, tembakau dalam rokok bisa meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan fungsi katup penghubung antara lambung dan GERD didasari dengan mengonsumsi bahan yang dapat menetralkan asam lambung yang berlebihan, salah satu sumber alam yang dapat membantu menetralkan asam lambung adalah memiliki produk yang mengandung zat hijau daun klorofil yang berkualiatas yaitu K-Liquid Chlorophyll. Selain itu, untuk memaksimalkan pengobatan penyakit GERD, K-LINK memiliki rangkaian produk lainnya, diantaranyaK-Liquid ChlorophyllMengandung klorofil dari daun Alfalfa, berfungsi untuk menetralkan asam lambung sehingga mengurangi keparahan GERD. Konsumsi 3 kali sehari 1 sloki sebelum makan dengan dilarutkan ke dalam 250 ml air jangan air panas.K-Liquid Organic SpirulinaMengandung spirulina dari ganggang hijau biru berfungsi untuk meregenerasi jaringan dinding lambung dan esophagus konsumsi 2 x sehari 1 sloki sebelum makan dapat juga dicampur dengan K-Liquid Chlorophyll.K-Honey 5 in 1 Kandungan enzym peroksidase dari madu murni di dalam K-Honey 5 in 1 bermanfaat untuk melindungi dinding lambung dan kerongkongan dari zat asam lambung agar tidak rusak, konsumsi 2 x sehari 1 sachet sesudah VitaplusKandungan senyawa cell growth factor di dalam gamat bermanfaat untuk mengkatalis peregenerasian sel lebih cepat, sehingga tidak memperparah dan mencegah komplikasi pada GERD. Konsumsi 2 kali sehari 1 sloki sebelum dengan menerapkan gaya hidup sehat dengan asupan nutrisi yang seimbang, istirahat yang cukup, olahraga teratur dan mengontrol stress dapat membantu pencegahan penyakit GERD. Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan berguna untuk Anda semua, salam sehat Mitra K-Link! Angga/JodyArtikel Rekomendasi
TestimoniSOP SUBARASHI Untuk Gerd Hubungi 081211331848 HALAL Teregistrasi BPOM Berbahan Organik Ori Jepang AFC. Semakin hari semakin banyak testimoni INFO dan PEMESANAN SOP SUBARASHI, SOP 100+, Utsukushhii atau SENSEI SURU, SILAHKAN HUBUNGI ## ALEX ## di No HP ## 0812.1133.1848 ## (WA/TLP/SMS)Selain meresepkan obat batuk, dokter mencurigai adanya penyakit refluks asam lambung GERD. Akan tetapi, saya tidak yakin karena sesi konsultasi yang terlalu singkat. Saya akhirnya membiarkan kondisi ini berlangsung selama tiga minggu dengan sedikit keyakinan bahwa saya mengalami bronkitis ringan. Saya bahkan membeli obat-obatan generik untuk penyakit ini. Meski begitu, tetap saja tidak ada hasilnya. Batuk kering saya terus berlanjut. Bolak-balik ke dokter mencari jawaban Memasuki Maret 2020, batuk saya semakin parah dan napas saya terasa kian sesak. Bahkan setelah beberapa kali berobat ke dokter THT, kondisi saya tidak kunjung membaik. Saya akhirnya memberanikan diri untuk menjalani pemeriksaan paru-paru. Dokter tidak menemukan masalah pada paru-paru ataupun fungsi jantung saya, tetapi lagi-lagi dokter mencurigai adanya GERD. Dokter bertanya apakah saya punya riwayat penyakit lambung. Saya jawab tidak. Seusai pemeriksaan medis yang pertama, saya masih terus mengalami gejala. Pada saat yang sama, saya juga masih berupaya mencari opini kedua dari sejumlah dokter. Setelah perjalanan panjang mencari tahu kondisi yang saya alami, barulah saya paham bahwa saya mengidap penyakit GERD anxiety. Proses pencarian dokter hingga memperoleh diagnosis memang rumit dan panjang, tetapi saya bersyukur karena merasa mendapatkan sebuah “pencerahan”. Ternyata, saya tidak takut ke dokter bila dokternya tepat. Kata “tepat” yang saya maksud adalah dokter tersebut menjelaskan hasil diagnosis tanpa membuat saya lebih panik. Jika dokter tersebut ramah, pengertian, dan berusaha meyakinkan saya bahwa semuanya baik-baik saja, saya pun akan baik-baik saja. Sebaliknya, saya malah semakin cemas bila dokter langsung begitu saja mencurigai bahwa kondisi saya berkaitan dengan suatu penyakit parah. Saya yang pada dasarnya mudah cemas dan terus mengkhawatirkan akan terkena penyakit serius justru akan semakin cemas lagi. GERD dan kecemasan bagai lingkaran setan Dua hal yang sangat identik dengan GERD yaitu stres dan kecemasan. Ibarat lingkaran setan, GERD dan kecemasan saling memperparah satu sama lain. Ini jugalah yang saya alami selama beberapa tahun terakhir. Ketika dokter bertanya apakah saya stres dengan pekerjaan, saya menjawab ya. Akan tetapi, saya yakin bahwa stres karena pekerjaan bukan pemicu GERD saya. Rasa sedih dan marah tidak berpengaruh banyak, tapi lain halnya dengan kecemasan dan rasa panik. Saya panik ketika tubuh saya menunjukkan gejala tertentu, entah itu ruam kulit, batuk, atau lainnya. Setiap kali saya mengalami panik dan merasa cemas, penyakit asam lambung saya akan kambuh. Saat GERD saya kambuh, saya pun semakin menjadi cemas. Begitu seterusnya siklus GERD dan kecemasan ini berputar. Makanan pemicu GERD sebetulnya juga bisa membuat saya kambuh, tapi tidak sampai menyebabkan sesak napas atau nyeri di ulu hati heartburn yang parah. GERD saya biasanya muncul bila saya mengalami kondisi fisik atau gejala yang saya tidak ketahui penyebabnya. Ditambah lagi, pandemi membuat saya harus bekerja penuh dari rumah. Selama ini, pikiran buruk saya terkendali dengan rutinitas pekerjaan di kantor. Namun, rutinitas bekerja di rumah lebih monoton sehingga mengontrol pikiran buruk terasa jauh lebih sulit. Sejak bekerja penuh dari rumah, saya sulit berpikir jernih dan dikuasai oleh kekhawatiran akan terkena penyakit. Ini pula yang membuat saya jadi lebih sering pergi ke dokter, padahal saya tidak mendapatkan diagnosis atau hasil apa pun. Saat betul-betul cemas, saya bahkan menghabiskan jutaan rupiah untuk membeli produk-produk herbal. Produk herbal yang pernah saya beli di antaranya bubuk DNA salmon, suplemen untuk jantung dan pencernaan, serta jus bawang putih penurun kolesterol. Satu lagi yang tidak bisa dipungkiri, kecemasan saya juga berpengaruh pada hubungan dengan orang-orang terdekat, khususnya ibu dan pasangan. Saya takut sikap saya berlebihan dan membuat mereka lelah, tapi saya kesulitan untuk mengontrol kecemasan ini. Perjalanan menjalani bermacam-macam pengobatan Setelah saya didiagnosis dengan GERD, dokter memberikan saya resep obat GERD dan menjelaskan pantangannya. Saya tidak hanya harus pilah-pilih makanan, tapi juga mengelola stres, mengatur porsi makan, hingga tidur menghadap arah tertentu. Dokter juga menjelaskan bahwa kerongkongan saya bertekstur akibat asam lambung yang sering naik. Untungnya, kondisi ini bisa pulih meskipun butuh waktu lama. Saya juga diobati dengan obat khusus yang dioleskan langsung ke kerongkongan saya. Kabar baiknya, gejala GERD anxiety saya sudah tidak kambuh selama beberapa bulan terakhir. Rasa cemas saya akan penyakit memang masih ada, tapi kini saya berupaya mengontrolnya dengan beberapa cara. Langkah pertama yang saya lakukan yaitu berusaha memahami dari mana datangnya kecemasan tersebut. Setelah berpikir lama dan curhat kepada orang tua, saya pun paham bahwa perasaan ini sebenarnya datang dari rasa takut akan kematian. Saya sempat berkonsultasi kepada psikolog dan dianjurkan untuk mencoba journaling. Cara ini berhasil mengurangi rasa cemas setelah saya melakukannya selama beberapa minggu. Hanya saja, saya belum sempat melakukannya lagi karena pekerjaan. Setiap kali membaca jurnal tersebut kembali, saya merasa tenang karena saat ini saya baik-baik saja. Rasa cemas akan hadirnya penyakit masih ada, tetapi saya juga tidak akan menyerah dalam mencari cara untuk mengendalikannya. Saya bertekad menggunakannya untuk lebih mengenal diri sebab dengan cara itulah saya bisa mengontrol ketakutan. Semakin saya mampu mengontrol rasa takut, semakin saya memahami caranya menjaga kesehatan jasmani dan rohani diri saya. Inno 25 bercerita untuk pembaca Hello Sehat. MagafitHNI HPAI - MAGAFIT merupakan ekstrak herbal alami yang diramu khusus untuk membantu memelihara fungsi organ lambung dan mengatasi penyakit maag akut dan kronis dengan mencegah paradangan, mengurangi nyeri lambung dan asam lambung serta mengatasi kembung.
Mengatasi Asam Lambung GERD - Sekitar awal tahun 2018 lalu, saya memiliki masalah yang cukup serius dengan lambung. Dokter mendiagnosis karena Maag dan GERD asam lambung. Sebenarnya bukan tanpa alasan saya mempunyai maag. Gara-gara jaman kuliah saya sering telat makan, sering mengkonsumsi kopi untuk menemani begadang mengerjakan deadline tugas-tugas yang menumpuk. Sampai akhirnya kebiasaan minum kopi, makan pedes dan telat makan membawa saya pada maag. Tahun 2017 saya juga sering begadang untuk mengerjakan orderan hingga asam lambung naik namun masih sering saya abaikan, membuat tubuh saya akhirnya nggak karuan. Dokter yang saya temui malah mengatakan GERD saya masuk kategori menengah. Wah, waktu itu saya stress berbulan-bulan mikir hal tersebut. Dua bulan lebih bolak-balik ke dokter nggak kunjung sembuh. Hanya menambah-nambahi daftar obat yang terpaksa harus saya telan setiap harinya. Berkali-kali diberi obat bisa meredakan, namun ketika obat habis eh balik lagi kambuh. hal tersebut berulang terus. Malahan dokter sempat menyarankan rawat inap karena takut kekurangan nutrisi. Tapi saya nggak mau, memilih diberi obat yaa.. selain karena nggak mau tidur di rumah sakit, saya takut jarum suntik. wkwkwkw. Berbagai saran dokter sudah dilakoni mulai nggak makan pedes, asem, makan sedikit-sedikit tapi sering 3-4 jam sekali. Tapi tetep saja perut terasa nggak nyaman. Gejala Asam Lambung GERD yang saya alami -perut atas bagian tengah kalau ditekan sakit - dada terasa sesak - rasa panas di dada naik sampai ke kerongkongan dan mulut heartburn - perut perih - kepala pusing - mual-mual tapi tidak mengeluarkan cairan - kontipasi/diare - mata kunang-kunang - keringat dingin - nafsu makan berkurang - kadang pinggang sakit kala itu mau makan rasanya nggak enak, minum nggak enak, kebanyakan malah balik lagi alias mutah. Ditambah badan lama-lama makin kurus lebih kurus dari sekarang seingat saya berat badan pernah berada di angka 35kg waktu itu. Sekarang, walaupun kata orang kurus masih berada di angka 40an. Kalau sudah kambuh perut bisa melilit-lilit sampai gemetaran. Dada panas hingga ke tenggorokan, sampai kadang sesak heartburn . Belum lagi keringat dingin, mata berkunang-kunang. Selain itu, saya juga mengalami kontipasi berhari—hari. Kadang juga tiba-tiba diare. Oiya, kalau lagi buang air besar mohon maaf warna pup bisa sampai putih yang menandakan bahwa perut tidak bisa mencerna makanan dengan baik. hal tersebut juga mempengaruhi siklus menstruasi dan masalah pada kulit wajah yang cukup serius. Hampir setengah tahun muka lebih kusam, breakout parah, jerawatan di mana-mana, bruntusan yang nggak hilang-hilang. Saya sudah mencoba segala macam sabun dan skincare tetap nggak ada perubahan. Akhirnya... saya lelah. Setelah saya browsing sana-sini saya coba alternatif untuk mengatasi lambung yang bermasalah tersebut. Sembari mengurangi obat-obatan dari dokter ketika mulai membaik. Ini yang saya lakukan untuk mengatasi asam lambung yang sering kambuh 1. Minum Jamu Kunyit Hangat Tiap pagi saya minum jamu kunyit tanpa asam hangat sebelum makan saat perut masih kosong. Kunyit mengadung curcuma, yang dipercaya sebagai zat antioksidan dan antiradang. Jamu kunyitnya saya beli di pasar tiap pagi, berhubung sudah langganan, setiap pagi jamunya masih hangat tapi kalau beli jamu gini harus bener-bener dicek, penjualnya pakai pemanis buatan atau gula asli paling aman sih buat sendiri. Saya melakukan ini secara rutin selama beberapa bulan. Karena saya merasakan manfaatnya akhirnya keterusan sampai sekarang setiap hari minum kunyit dan alhamdulillah asam lambung jarang kambuh. *kondisi perut orang berbeda-beda, kalau misal perut tidak bisa menerima, jangan dipaksakan* Menurut sumber yang saya baca, kandungan kurkuma dari kunyit juga dapat memperbaiki dinding lambung yang rusak karena asam lambung. 2. MAKAN BUAH PISANG Buah pisang ini paling aman untuk penderita lambung karena mengandung kalium yang baik untuk memperbaiki struktur lambung. Biasanya saya konsumsi pisang kepok, bisa direbus atau dimakan langsung. bisa dibuat sebagai camilan. 3. Konsumsi Buah-buahan berserat Banyak makan makan berserat pilihan yang baik untuk penderita asam lambung. Selain pisang, saya juga mengkonsumsi pepaya untuk melancarkan pencernaan. 4. Patuh pantangan hal paling penting dalam masa penyembuhan adalah patuhi pantangan. makanan Pedas, asam, dan terlalu asin juga hindari dulu. Selama 3 bulanan itu saya sama sekali nggak makan pedes atau asem. Sampai sekarang, saya nggak berani lagi makan makanan yang sangat pedas. Jika ingin sedikit rasa lombok, saya biasa menggunakan cabai merah yang tingkat kepedasannya tidak terlalu. 5. Banyak minum air putih, air hangat dan air madu asli STOP Total segala jenis caffein saat masa penyembuhan. Baik itu teh, atau kopi. Lebih baik minum air hangat campur madu dengan asam lambung, disarankan banyak minum air putih. 6. Makan 3-4 jam sekali Makan dengan porsi sedikit tapi sering sqangat dianjurkan. Makan nasi dengann tekstur lembek. Jangan makan bubur. Karena enzim yang dihazilkan oleh air liur saat mengunyah sangat diperlukan untuk proses pencernaan. Kalau nggak laper-laper banget bisa diganti kue basah, bukan gorengan. 7 manajemen Stress Manajemen Stress adalah hal yang paling penting. Stress atau banyak pikiran menjadi salah satu pemicu naiknya asam lambung. kurangi pikiran yang berlebih, lepaskan perlahan. 8. Menerapkan pola hidup sehat menerapkan pola hidup sehat dengan olahraga, makan teratur , tidur yang cukup dan kurangi begadang, lebih banyak makan sayur. Makanan dan hal yang harus dihindari bagi penderita asam lambung 1. Makanan Pedas dan gorengan 2. Makanan Asam 3. Soda 3. Caffein 4. Buah yang asam 5. Gula yang terlalu banyak 6. Bakso karena biasanya mengandung pengenyal buatan 7. daging-dagingan 7. Kurangi Browsing tentang efek/akibat penyakit asam lambung ini malah bikin Stress. 8. kurangi begadang, alkohol atau rokok Perlahan, maag dan asam lambung jarang kambuh. Sejak jarang kambuh, muka juga nggak breakout, beruntusan dan jerawat ilang. Saat itu saya juga terbantu dengan masker bedak dingin yang mempercepat kempesnya jerawat di muka. Masker bedak dinginnya buat sendiri dan cara pembuatannya juga cukup mudah. NAH, itu tadi pengalaman saya saat berusaha mengatasi maag dan naiknya asam lambung. Pada kenyataannya penderita maag dan asam lambung tidak akan benar-benar sembuh. Yang terpenting adalah bagaimana cara mengelola stress dan menjalani pola hidup sehat agar tidak gampang kambuh. 😁😁😁
.