Berkumpulbersama-sama pada waktu yang sama dan melakukan aktivitas yang sama belum tentu memiliki kebersamaan. Waktu, tempat dan jenis kegiatan yang sama ha 4Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama 1Sementara Petrus dan Yohanes masih berbicara dengan orang-orang itu, imam-imam kepala41 imam-imam kepala beberapa naskah kuno imam-imam. dan komandan pengawal Rumah Tuhan serta orang-orang Saduki datang kepada Petrus dan Yohanes. 2Mereka marah sebab Petrus dan Yohanes mengatakan kepada orang-orang bahwa Yesus sudah hidup kembali dari kematian. Dan itu membuktikan bahwa orang mati akan hidup kembali. 3Maka mereka menangkap kedua rasul itu lalu memasukkannya ke dalam penjara. Dan karena sudah malam, maka Petrus dan Yohanes ditahan di situ sampai besoknya. 4Tetapi orang-orang yang sudah mendengar ajaran rasul-rasul itu, banyak yang percaya. Maka jumlah mereka bertambah sampai menjadi kira-kira lima ribu orang. 5Besoknya tokoh-tokoh Mahkamah Agama, pemimpin-pemimpin Yahudi dan guru-guru agama berkumpul di Yerusalem. 6Mereka bertemu dengan Imam Agung Hanas, serta Kayafas, Yohanes, Aleksander, dan semua yang termasuk keluarga imam agung itu. 7Petrus dan Yohanes dibawa menghadap mereka, lalu mereka bertanya, “Bagaimana caranya kalian menyembuhkan orang lumpuh itu? Dengan kekuatan apa atau dengan kekuasaan dari siapa kalian lakukan itu?” 8Petrus, yang dikuasai oleh Roh Allah, menjawab, “Tuan-tuan pemimpin bangsa dan Tuan-tuan anggota mahkamah! 9Kami diadili hari ini karena berbuat baik untuk menolong seorang lumpuh, dan karena Tuan-tuan mau tahu bagaimana orang itu disembuhkan. 10Nah, Tuan-tuan sekaliannya harus tahu dan semua bangsa Israel pun harus tahu bahwa orang ini berdiri sekarang ini dengan badan yang sehat di depan Tuan-tuan, karena kekuatan dan kekuasaan dari Yesus Kristus orang Nazaret itu. Tuan-tuan sudah menyalibkan Yesus itu, tetapi Allah sudah menghidupkan Dia kembali. 11Yesus inilah yang dimaksudkan oleh ayat ini dalam Alkitab,Batu yang tidak terpakai oleh kamu tukang-tukang bangunan,ternyata menjadi batu yang terutama.’ Mzm. 11822 12Hanya melalui Yesus saja orang diselamatkan. Sebab di seluruh dunia di antara manusia tidak ada seorang lain pun yang mendapat kekuasaan dari Allah untuk menyelamatkan kita.” 13Anggota-anggota Sidang Pengadilan itu heran melihat keberanian Petrus dan Yohanes, apalagi mereka tahu bahwa kedua rasul itu adalah orang-orang biasa yang tidak berpendidikan. Lalu mereka sadar bahwa kedua rasul itu adalah orang-orang yang ikut dengan Yesus. 14Tetapi mereka tidak bisa berkata apa-apa, sebab orang yang sudah disembuhkan itu ada berdiri di situ di depan mereka bersama-sama dengan Petrus dan Yohanes. 15Maka mereka menyuruh kedua rasul itu keluar dari ruang sidang, kemudian mereka berunding. 16Mereka berkata, “Kita harus berbuat apa terhadap orang-orang ini? Semua orang yang tinggal di Yerusalem sudah tahu bahwa keajaiban yang luar biasa ini, dilakukan oleh mereka berdua. Kita tidak dapat menyangkal itu. 17Tetapi supaya hal ini jangan tersebar lebih luas lagi di antara orang-orang, mari kita mengancam mereka berdua bahwa mereka sama sekali tidak boleh lagi berbicara kepada seorang pun dengan memakai nama Yesus.” 18Maka mereka memanggil kedua rasul itu masuk kembali, dan memberitahukan bahwa mereka sekali-kali tidak boleh lagi menyebut atau mengajar dengan nama Yesus. 19Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab, “Pikirlah sendiri apa yang benar di hadapan Allah menuruti perintah Tuan-tuan atau menuruti perintah Allah. 20Sebab kami tidak bisa berhenti berbicara mengenai apa yang sudah kami lihat dan dengar sendiri.” 21Anggota-anggota sidang itu tidak bisa mendapat satu alasan pun untuk menghukum Petrus dan Yohanes. Jadi mereka mengancam kedua rasul itu, lalu melepaskan kedua-duanya, sebab semua orang memuji-muji Allah karena kejadian itu. 22Orang yang mengalami kesembuhan yang ajaib itu sudah lebih dari empat puluh tahun percaya minta keberanian dari Tuhan 23Sesudah Petrus dan Yohanes dibebaskan, mereka kembali kepada kawan-kawan mereka dan menceritakan semua yang dikatakan oleh imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu kepada mereka. 24Setelah kawan-kawan mereka itu mendengar itu, mereka bersama-sama berdoa dengan sehati kepada Allah. Mereka berkata, “Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi dan laut dengan segala isinya. Kel. 2011; Neh. 96; Mzm. 1466 25Dengan Roh-Mu Engkau pernah berbicara melalui nenek moyang kami, Daud, yaitu hamba-Mu; Engkau berkata,Mengapa orang-orang, yang tidak mengenal Tuhan, marah;mengapa bangsa-bangsa membuat rencana yang tidak berguna? Mzm. 21-2 26Raja-raja dunia bersiap-siap untuk berperang,dan para pemimpin bersatumelawan Tuhan dan Raja Penyelamat.’ 27Sebab memang Herodes dan Pontius Pilatus telah mengadakan pertemuan dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dan dengan orang-orang Israel di kota ini. Mereka bertemu untuk melawan Yesus Hamba-Mu yang suci itu, yang sudah Engkau angkat menjadi Raja Penyelamat. Mat. 271-2; Mrk. 151; Luk. 231, 7-11; Yoh. 1828-29 28Mereka bersatu untuk melakukan segala sesuatu, yang Engkau sudah tentukan terlebih dahulu bahwa itu akan terjadi. Dan Engkau menentukan itu atas kekuasaan dan kemauan-Mu sendiri. 29Sekarang, Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Dan izinkanlah kami, hamba-hamba-Mu ini, menyiarkan berita-Mu dengan tidak takut. 30Berikanlah pertolongan-Mu supaya orang sakit disembuhkan dan keajaiban-keajaiban serta hal-hal luar biasa terjadi melalui kekuasaan dan kekuatan dari nama Yesus, Hamba-Mu yang suci itu.” 31Sesudah mereka selesai berdoa, tempat mereka berkumpul itu goyang. Mereka semuanya dikuasai oleh Roh Allah, dan mulai berbicara dengan berani sekali tentang berita dari bersama-sama 32Semua orang yang percaya itu hidup sehati dan sejiwa. Tidak seorang pun dari mereka menganggap bahwa apa yang dimilikinya adalah kepunyaannya sendiri. Segala sesuatu yang ada pada mereka, mereka pakai bersama-sama. Kis. 244-45 33Dengan kuasa yang besar, rasul-rasul itu memberi kesaksian bahwa Yesus sudah hidup kembali. Maka Allah sangat memberkati mereka. 34Dan tidak ada seorang pun dari antara mereka yang kekurangan apa-apa. Sebab mereka yang memiliki tanah atau rumah, menjual tanah atau rumah mereka itu; lalu uang dari penjualan itu mereka bawa 35dan mereka serahkan kepada rasul-rasul. Kemudian uang itu dibagi-bagikan kepada setiap orang yang memerlukannya. 36-37Begitulah juga dengan Yusuf. Ia pun menjual tanah miliknya, lalu uang penjualan itu ia bawa dan serahkan kepada rasul-rasul. Yusuf ini adalah seorang keturunan Lewi dari Siprus; rasul-rasul menyebut dia juga Barnabas artinya Penghibur. Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini © Indonesian Bible Society, Selebihnya Tentang Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini KhotbahKisah Para Rasul 4: 32-37 Membangun Persekutuan yang Saling Mengasihi - Khotbah Minggu dan Artikel Teologi 4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama Klik Ayat Alkitab Tafsiran Act / Kisah Para Rasul 432-37 Act 432 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Act 433 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Act 434 Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa Act 435 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Act 436 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Act 437 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tafsiran Wycliffe Perlawanan Pertama Dari Para Pemimpin Yahudi 41-37. Salah satu tujuan utama dari penulisan Kitab Para Rasul ialah menunjukkan, bahwa orang-orang Yahudi yang telah menolak dan menyalibkan Yesus, melanjutkan pemberontakan mereka terhadap Allah dengan menolak Injil tentang Yesus yang telah bangkit dan naik ke surga sebagaimana diberitakan oleh para rasul. Pasal ini membahas awal dari perlawanan tersebut, yang mencapai puncaknya pada usaha orang-orang Yahudi untuk membunuh rasul Paulus ketika ia berkunjung ke Yerusalem untuk terakhir kalinya 2312-15; 251-3. 32. Ayat 32-37 berisi suatu ringkasan yang lain tentang sifat persekutuan Kristen yang mula-mula itu, yang serupa dengan yang terdapat di dalam 242-47. Salah satu ciri khas yang menonjol dari Gereja yang dipenuhi Roh ini ialah kesatuan, suatu rasa bersatu yang termanifestasikan dalam saling membagi kekayaan materi. 34. Untuk memenuhi kebutuhan orang-orang Kristen yang miskin, orang-orang percaya yang lebih kaya menjual tanah atau rumah mereka, lalu mempersembahkan uang itu untuk dipakai bagi kesejahteraan bersama. 35. Para rasul mengawasi pelayanan kasih ini, yang dilaksanakan bukan berdasarkan azas kesetaraan, tetapi pada azas kebutuhan pribadi. 36-37. Satu orang Kristen memperoleh perhatian khusus, yaitu Yusuf, seorang Kristen Yahudi yang berasal dari pulau Siprus, yang memiliki sanak keluarga di Yerusalem bdk. 1212; Kol. 410. Nama keluarganya, Barnabas, dapat berarti anak penghiburan, atau anak yang memberi semangat atau dorongan. Nama-nama keluarga semacam itu, sering kali diberikan kepada orang-orang untuk menunjukkan watak ayat Alkitab / tafsiran Software e-sword dan
Act/ Kisah Para Rasul 4:32-37. Act 4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Act 4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan
Berkumpul bersama-sama pada waktu yang sama dan melakukan aktivitas yang sama belum tentu memiliki kebersamaan. Waktu, tempat dan jenis kegiatan yang sama hanya menyediakan kebersamaan bagi raga. Belum tentu ada kesatuan jiwa. Kebersamaan sejati dimulai dari hati dan diwujudkan melalui kebiasaan berbagi. Tanpa motivasi tulus dari dalam hati pemberian bantuan hanyalah keterpaksaan atau pencitraan sosial. Tanpa kebiasaan berbagi kebersamaan hanyalah slogan yang menjengkelkan. Tanpa keduanya, ada banyak orang yang merasa kesepian di tengah keramaian. Dalam hiruk-pikuk perbincangan dan kegiatan mereka justru akan merasa dipinggirkan. Komunitas Kristen dipanggil untuk berbagi. Itupun harus dimulai dari hati. Namun, sikap hati seperti apa yang diperlukan? Bagaimana mendapatkan sikap hati seperti itu? Kebersamaan seperti apa yang diharapkan dalam komunitas orang percaya? Teks kita hari ini akan menjawab deretan pertanyaan ini dan beberapa pertanyaan lain seputar berbagi kehidupan. Dari sisi struktur teks hari ini dapat dibagi menjadi dua fondasi ayat 32-33 dan aksi ayat 34-37. Fondasi berbicara tentang apa yang mendorong jemaat mula-mula untuk berbagi. Aksi berbicara tentang wujud konkrit dari kebiasaan berbagi tadi. Fondasi ayat 32-33 Apa yang kita lihat di 432-37 tidak boleh dipisahkan dari 423-31. Secara lebih spesifik, kebiasaan gereja mula-mula di 432-37 merupakan wujud dari mereka dipenuhi oleh Roh Kudus di 431. Ada kebiasaan baru yang muncul dari pengalaman rohani ini. Observasi ini seharusnya tidak mengagetkan. Kita sudah melihat pola yang sama sebelumnya. Pada saat jemaat mula-mula dipenuhi oleh Roh Kudus pada Hari Pentakosta 21-11 dan banyak orang bertobat melalui khotbah Petrus 237-41, kumpulan orang percaya tersebut juga menunjukkan kebiasaan baru 242-47. Mereka bertekun dalam pengajaran para rasul, persekutuan, sakramen dan doa. Kemiripan pola di atas menyiratkan bahwa kehadiran Roh Kudus dalam komunitas Kristen pasti membawa transformasi dalam berbagai sisi. Ada kegairahan dan dinamika. Ada kebiasaan baru yang positif. Tercipta sebuah kultur yang melampaui kebajikan pada umumnya. Jadi, Roh Kudus bukan hanya memberikan karunia-karunia rohani yang terlihat spektakuler. Dia juga memampukan setiap orang percaya untuk memainkan mengambil bagian dalam kehidupan sesama. Orang yang dipenuhi Roh Kudus hatinya ditarik ke arah vertikal bagi Allah dan horizontal bagi orang lain. Kebiasaan berbagi di 434-37 bukan sebuah respons spontan yang emosional. Jemaat mula-mula secara sadar melakukanya. Modal untuk berbagi bukan hanya materi, tetapi hati, teologi dan anugerah ilahi. Mari kita menguraikan masing-masing poin ini. Pertama, hati ayat 32a. Kumpulan orang percaya dalam kisah ini memiliki kesatuan hati dan jiwa. Kesatuan tampaknya menjadi salah satu ciri khas dari jemaat mula-mula lihat 246. Di dalam Kristus mereka memiliki kesamaan-kesamaan baru yang jauh melampaui semua perbedaan yang ada satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Bapa Ef. 44-6. Tanpa intervensi Roh Kudus jemaat mula-mula tidak akan mampu untuk memelihara kesatuan. Jumlah mereka telah bertambah secara luar biasa. Dari 120 orang menjadi ribuan orang dalam waktu sekejap. Jumlah yang besar jelas membuat upaya mempertahankan kesatuan menjadi lebih sukar. Jenis keragaman semakin meningkat. Kepentingan masing-masing orang semakin mencuat. Walaupun demikian, Roh Kudus mampu berkarya melampaui semua kesulitan yang ada. Kedua, teologi ayat 32b. Kumpulan orang percaya di 432-37 tidak hanya memiliki kesatuan hati. Mereka juga mempunyai kesatuan teologi. Semua mengadopsi pandangan yang sama. Tidak ada seorangpun di antara mereka yang beranggapan bahwa “sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama” ayat 32b. Hati selaras dengan teologi yang diyakini. Ajaran yang benar mengontrol perasaan. Apakah arti dari ayat 32b di atas? Apakah teks ini mengajarkan prinsip harta bersama seperti dalam masyarakat Qumran abad ke-2 SM atau prinsip kesamarataan seperti dalam komunisme? Pembacaan sekilas sudah cukup untuk menemukan perbedaan-perbedaan penting antara gaya hidup jemaat mula-mula dan masyarakat Qumran/komunisme. Tidak ada keharusan bagi jemaat mula-mula untuk menjual semua harta mereka dan menyerahkannya untuk kepentingan bersama 54. Sebagian jemaat masih memiliki rumah yang dijadikan tempat untuk beribadah secara bergantian 245-46. Penekanan dalam teks ini terletak pada ide tentang “penatalayan” stewardship versus “kepemilikan” ownership. Apapun yang Allah berikan kepada kita merupakan sebuah penatalayanan. Kita hanya dipercaya oleh Allah untuk mengurus pemberian itu secara bijaksana. Posisi kita lebih ke arah “pengatur” manajer daripada “pemilik” owner. Dengan kesadaran sebagai para penatalayan, jemaat mula-mula tidak berani mengklaim bahwa “sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri” 432b. Ada bagian yang memang kita juga bisa nikmati, tetapi kenikmatan itu tidak boleh “sendiri”. Orang lain juga berhak menikmati apa yang kita miliki. Itulah sebabnya jemaat mula-mula berani berkata “segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama” 432b. Ketiga, anugerah ilahi ayat 33. Sikap hati 432a dan teologi 432b jemaat mula-mula tidak dapat dipisahkan dari Injil Yesus Kristus 433. Semua hal baik ini dimulai dari pemberitaan Injil kematian dan kebangkitan Yesus. Kuasa ilahi dalam pemberitaan Injil bukan hanya terlihat melalui mujizat. Kuasa ilahi juga dinyatakan melalui pencurahan anugerah ilahi. Pemberitaan Injil yang terus-menerus membuat jemaat mula-mula hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah 433b. Secara hurufiah bagian ini berbunyi “dan kasih karunia yang besar/melimpah ada atas mereka semua” mayoritas versi Inggris. Kata sambung “dan” te mengaitkan pemberitaan Injil di ayat 33a dengan pemberian kasih karunia Allah yang melimpah di ayat 33b. Pemberian ilahi inilah yang mendorong mereka untuk berani memberi diri bagi orang lain. Kasih karunia melimpah mengubahkan kita menjadi pribadi yang tidak kikir dan tidak serakah. Sebagaimana Allah telah mencari dan menyelamatkan orang berdosa, demikian pula orang percaya mencari dan menyelamatkan orang yang tidak punya apa-apa. Kebenaran ini bertabrakan keras dengan berita di banyak mimbar gereja. Jemaat memang didorong untuk memberi, tetapi bukan melalui berita Injil. Mereka dimotivasi dengan janji-janji kenikmatan duniawi banyak memberi akan banyak diberkati. Ini adalah pemutarbalikan kebenaran! Kita memberi karena sudah diberkati. Di dalam kematian dan kebangkitan Kristus kita sudah menerima lebih daripada yang kita pantas dapatkan. Hanya mereka yang benar-benar puas di dalam Kristus yang mampu untuk menyampahkan dunia. Aksi ayat 34-37 Kita sering menemukan di dalam Alkitab bahwa imperatif perintah didahului dengan indikatif pernyataan. Tindakan praktis dilandaskan pada alasan teologis. Apa yang kita lakukan didorong oleh apa yang Allah lakukan. Pola itulah yang kita temukan di sini. Aksi 434-37 bersumber dari hati 432a, teologi 432b, dan anugerah ilahi 433. Ribuan orang Yahudi yang bertobat dari pasal 2-4 kemungkinan besar adalah para peziarah dari berbagai daerah yang sedang merayakan Hari Raya Pentakosta lihat 21-11. Tatkala mereka bertobat, mereka memutuskan untuk tinggal di Yerusalem lebih lama. Perbekalan mereka sangat mungkin tidak lagi memadai. Mereka tidak mampu membayar sewa penginapan maupun kebutuhan sehari-hari mereka. Di tengah situasi seperti ini jemaat mula-mula tidak berdiam diri. Mereka memberi diri. Mereka belajar untuk berbagi. Apa yang dilakukan oleh mereka di sini terbilang luar biasa. Kemurahhatian mereka melebihi praktek kebajikan pada zamannya. Sebagai contoh, pada zaman itu tanah atau rumah merupakan sumber kekayaan, status sosial dan jaminan utama. Semakin banyak tanah/rumah yang dimiliki, semakin seseorang dihormati. Semakin banyak ladang berarti semakin banyak penghasilan. Semakin banyak properti semakin tenang sampai tua nanti. Ketika seseorang menjual tanah/rumah dan diberikan untuk kepentingan bersama, orang itu mungkin telah mengurbankan harta utama, sumber penghasilan utama, martabat dalam komunitas maupun ketenangan hari tua. Hal lain yang membuat kemurahhatian jemaat mula-mula terlihat sangat menonjol adalah pemberian yang tanpa pilih dan pamrih. Menurut kebiasaan pada waktu itu, banyak orang cenderung memberi kepada orang lain yang memiliki status sosial yang sama. Pemberian itu juga umumnya bersifat resiprokal. Maksudnya, memberi supaya diberi. Ada pamrih. Tidak demikian dengan jemaat mula-mula di 434-37. Tidak ada keuntungan yang mereka dapatkan dari penerima bantuan. Yang diberi juga orang-orang yang secara sosial dan ekonomi lebih rendah daripada mereka. Yang tidak kalah menarik, para pemberi di jemaat mula-mula meletakkan hasil penjualan di depan kaki para rasul untuk dikelola. Bukan kebetulan jika keterangan ini dituliskan sebanyak dua kali 4;35, 37; juga 52. Cara pemberian seperti ini mengurangi godaan arogansi dan dominasi. Si pemberi tidak akan tahu siapa yang menerima pemberian itu. Dia tidak memiliki ruang untuk menyombongkan diri maupun mengontrol penerima bantuan. Pola ini berbeda dengan kebiasaan pada zaman itu. Sebagian orang kaya memang melindungi dan memberi bagi kumpulan orang tertentu. Pemberi akhirnya memiliki dominasi. Penerima memberikan loyalitas pada pemberi. Dua hal ini tidak akan terjadi di jemaat mula-mula. Tidak ada ketergantungan pada orang kaya karena semua diberikan melalui gereja. Para rasul juga bisa dipercaya. Mereka menyalurkan pemberian kepada yang membutuhkan 435, bukan untuk memperkaya diri sendiri. Soli Deo Gloria.
32 Kumpulan orang yang telah percaya itu sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 33 Dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam anugerah yang melimpah-limp
Sesuai SBU - Rabu, 9 Oktober 2013 432 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 433 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 434 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 435 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 436 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 437 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. LATAR BELAKANG Kisah Para Rasul adalah suatu kitab yang memuat kisah pelayanan Kristus Yesus melalui hidup para murid-NYA. Ditulis oleh Lukas, kitab ini lebih merupakan lanjutan atau lampiran dari Injil Lukas daripada suatu kitab yang berdiri sendiri. Secara Garis Besar, kitab ini memuat 1. Permulaan Jemaat 2. Penyebaran Jemaat ke Yudea dan Samaria 3. Perjalanan Misi Paulus yang Pertama 4. Sidang di Yerusalem dan Perjalanan Paulus yang Kedua 5. Perjalanan Misi Paulus yang Ketiga 6. Paulus dalam Penjara di Roma dan Perjalanannya ke Roma Bacaan kita pekan ini di berada dalam konteks permulaan jemaat. Struktur adalah sbb 1. Penangkapan terhadap Petrus dan Yohanes 2. Cara hidup jemaat mula-mula Perhatikan bahwa sebenarnya bersambung ke dan merupakan satu kesatuan kisah yang memperlihatkan 1. Cara hidup jemaat - Pola kehidupan yang mencerminkan kesatuan, saling berbagi dan saling menolong. 2. Sikap Barnabas - cara hidup yang positif 3. Sikap Ananias dan Safira - cara hidup yang negatif Jadi ada ajaran tentang pola/cara hidup jemaat yang diikuti oleh contoh sikap positif dan negatif. URAIAN 2 Topik akan coba kita angkat yang menjelaskan bacaan kita pekan ini. 1. KESATUAN GEREJA - Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Ajaran Kristus Yesus tentang mengasihi ALLAH dan manusia di adalah dasar utama cara pikir dan pandang orang-orang percaya. Mengasihi bukan saja secara spiritual, tetapi berbuah dalam tindakan yang mengasihi sesama secara fisik dan materi. Hal ini ditunjukkan di ayat ini, bahwa harta milik mereka, tidak mereka anggap sebagai milik pribadi. kepemilikan harta bagi mereka lebih merupakan berkat yang harus dibagi kepada sesama yang membutuhkan. Ayat ini merupakan penegasan Lukas sebagai penulis kitab ini, akan apa yang ia paparkan sebelumnya mengenai ketulusan hati dan kesatuan jemaat di = 244 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 245 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 246 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati. perhatikan kata "bergilir" Bandingkan - Ulangan 154, 7-8 = 154 Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka, 157 Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, 158 tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan. Perhatikan bahwa tindakan mereka ini bukan digerakkan oleh hukum atau aturan, tetapi digerakkan oleh Kasih yang merupakan ajaran Kristus Yesus. Band. = 317 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? 318 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Faktor keadaan ekonomi yang memburuk dengan adanya kesulitan pangan akibat panen gagal, kelaparan dan kerusuhan politik ditambah dengan tekanan orang-orang Yahudi yang bukan pengikut Kristus Yesus, justru menambah erat perasaan senasib dan membangun kesatuan Gereja lebih erat di Yerusalem pada masa itu. Kemurah-hatian seperti ini berbeda dengan konsep sosialis komunis, karena tidak ada kewajiban untuk menyerahkan harta pribadi sebagai milik bersama, tetapi kepunyaan bersama hanya digerakkan oleh ketulusan hati yang penuh belas kasih dalam suatu kesatuan. 433 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Perhatikan, bahwa pusat dari kesaksian mereka terletak pada "Kebangkitan Tuhan Yesus". Kekuatan kesaksian tersebut, bukan saja terletak pada kekuatan untuk mengadakan mujizat, tetapi lebih pada "kasih karunia yang berlimpah-limpah bandingkan dengan ucapan Kristus Yesus di = 1334 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 1335 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. Dengan demikian, kesaksian mereka memenuhi nubuatan bahwa yesus adalah Mesias dan Juruselamat yang dinanti-nantikan selama ini Bandingkan Sama seperti Kristus Yesus yang tumbuh dengan penuh hikmat, demikian juga dengan Gereja Kristus bertumbuh dengan kasih karunia ALLAH Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya 434 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 435 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Bila dibandingkan dengan = dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. - maka saling berbagi dengan sukarela di kepunyaan bersama itu telah menjadi kebiasaan, sedang di perihal menjual kepunyaannya lebih merupakan kejadian yang sekali-sekali terjadi. Dan kelanjutan hasil penjualan di memperlihatkan kepercayaan penuh jemaat kepada rasul-rasul sebagai pihak yang dapat dipercaya penuh untuk menggunakan hasil penjualan harta mereka tersebut. selanjutnya dalam perkembangannya pembagian tersebut diceritakan di dst. Ini jelas memperlihatkan bahwa kekristenan adalah tindakan dan bukan hanya kata-kata belaka. Kesaksian di dilanjutkan dengan tindakan di 2. BARNABAS YANG MURAH HATI - 436 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 437 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Siapakah Barnabas ini? -. Nama aslinya adalah Yusuf, seorang Lewi dari Siprus, anak penghiburan -. Anggota Gereja Yerusalem -. Memiliki karunia rohani sebagai nabi dan pengajar -. Disebut rasul Pelayanannya Di Yerusalem -. Menjual seluruh hartanya dan memberikan seluruh uangnya kepada para rasul untuk menolong orang miskin -. Utusan dari gereja Yerusalem ke Antiokhia Bersama Paulus -. Ia adalah orang pertama yang percaya pada perubahan paulus -. Ia pergi ke Tarsus mendapatkan Saulus dan membantunya dengan gereja baru di Antiokia -. Gereja di Antiokia mengutus Barnabas dan Saulus kepada gereja di Yerusalem dengan sumbangan bagi orang miskin -. Barnabas dan Paulus pergi ke perjalanan misi mereka yang pertama -. Mereka melaporkan kepada jemaat di Yerusalem untuk menjelaskan dan mendokumentasikan karya misi mereka di antara bangsa-bangsa lain - sidang di Yerusalem. -. Perselisihan pendapat pertama kali terjadi antara Barnabas dan Paulus adalah tentang hukum mengenai makanan Yahudi dan persekutuan Yahudi -. Barnabas dan Paulus merencanakan perjalanan misi kedua, tapi kemudian pecah sengketa atas kemenakan Barnabas, Yohanes Markus yang meninggalkan pekerjaan pada perjalanan misi pertama Paulus menolak untuk membawa Yohanes Markus pada perjalanan misi kedua, sehingga tim itu berpisah menjadi 2 tim; Barnabas & Yohanes Markus serta Paulus & Silas Perhatikan di sini, bahwa Barnabas adalah orang Lewi. Biasanya orang Lewi tidak memiliki tanah apapun band. Tetapi Barnabas bukan hidup di Israel, melainkan di Siprus. menurut beberapa teolog, biasanya aturan kepemilikan tanah bagi suku Lewi ini tidak berlaku ketika mereka hidup luar tanah Israel. Sesuai dengan pemaparan di bagian Latar Belakang di atas, maka karakter Barnabas ini mewakili sifat dan cara hidup yang positif dari jemaat yang memberi dengan ketulusan hati penuh tanpa mengharapkan imbalan apapun juga, kecuali karena mempraktekkan ajaran kasih Kristus Yesus. Dari pemaparan tentang riwayat hidup Barnabas di atas, kita dapat melihat betapa besar peran Barnabas dalam penginjilan, dalam mensukseskan pekerjaan rasul Paulus, dalam membantu dan membentuk Yohanes Markus di kemudian hari menulis Injil Markus dan bagi perkembangan Gereja Kristus. Selanjutnya Lukas menulis kelanjutan kisah ini di tentang pribadi Ananisas dan Safira, yang menganut cara hidup yang negatif, yang akan kita bahas dalam waktu yang lain. APLIKASI 1. FOKUS Gereja sehati dan sejiwa dalam kesatuan. Itu karena mereka berfokus hanya pada kebangkitan Yesus Kristus dan janji kedatanganNYA. Dalam kebangkitan dan janjiNYA, ajaran KASIH diterapkan dengan konsisten/teguh. Banyak kali gereja saat ini tidak lagi fokus pada tujuan awalnya, sehingga fokus pelayanannya berpindah ke visi duniawi. Bayangkan bahwa sebagai gereja, seringkali kita habis energi dan daya untuk menekuni kegiatan seremonial, seperti rapat atau sidang yang menghabiskan waktu, tenaga dan dana, sementara pelayanan kasih menjadi pelengkap. Segala kegiatan dilaksanakan untuk menggalang dana, dan akhirnya dana yang didapat dihabiskan hanya untuk pembangunan fisik dan pembiayaan urusan internal gereja, tetapi kegiatan pembinaan/pembelajaran Firman Tuhan dan pelayanan kasih mendapat perhatian yang kurang penting. Komunitas gereja menjadi komunitas pencarian dana, perlombaan paduan suara bahkan olah raga, persidangan dengan biaya tinggi, padahal seharusnya gereja menjadi komunitas yang berpendidikan rohani cukup, yang akan menjadikan warga komunitas tersebut perduli terhadap masyarakat dan masalah-masalah sosial yang timbul. Mari kembalikan fokus gereja sebagai tempat kesaksian, bahwa Kristus Yesus benar-benar telah bangkit, bahwa Roh Kudus yang IA janjikan telah turun, dan Yesus Kristus akan datang kembali - dengan menerapkan ajaran KasihNYA, dan bukan hanya jadi slogan. Ingatlah bahwa mengasihi bukan anjuran, tetapi Perintah Yesus Kristus 2. MOTIVASI Bacaan kita mengajarkan, bahwa Barnabas adalah orang yang fokus dalam kesaksiannya sebagai orang percaya dan melaksanakan ajaran Kristus secara total. Motivasinya dalam memberi hartanya adalah tulus dan murni oleh karena Kasih, bukan untuk memperoleh nama, pujian dan status. Ananias dan Safira di memberi dengan motivasi lain, yaitu memperoleh keuntungan dipuji dan memperoleh nama besar, sehingga mereka memperoleh hukuman yang setimpal. Ananias dan Safira modern sering kita temukan dalam pelayanan, mereka sering meluangkan waktu untuk pelayanan, memberikan tenaga dan harta - hanya untuk memperoleh status sosial terpandang di jemaat. Untuk itu, mari menjadi Barnabas-barnabas masa kini dengan apa yang kita miliki seperti waktu, tenaga dan harta kita, dengan motivasi yang benar dihadapan ALLAH - yaitu Kasih yang diajarkan Kristus - Jakarta, Jumat 27 September 2013 KisahPara Rasul 1:4 1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang-- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Kisah Para Rasul 8:1-40. 4Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama 41-22 1Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki mendatangi mereka. 2Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. 3Mereka ditangkap dan dimasukkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. 4Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. 5Keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem 6dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. 7Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini, "Dengan kuasa mana atau dalam nama siapa kamu melakukan hal itu?" 8Lalu Petrus, yang penuh dengan Roh Kudus, menjawab mereka, "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, 9jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu perbuatan baik kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa mana orang itu disembuhkan, 10maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati — bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dalam keadaan sehat sekarang di depan kamu. 11Yesus adalahbatu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan — yaitu kamu sendiri —namun Ia telah menjadi batu penjuru. Mzm. 11822 12Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." 13Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. 14Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. 15Setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka, 16dan berkata, "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem bahwa mereka telah mengadakan suatu mukjizat yang mencolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. 17Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersebar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu." 18Setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. 19Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka, "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat kepada kamu atau taat kepada Allah. 20Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan dengar." 21Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang itu tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena orang banyak memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. 22Sebab orang yang disembuhkan oleh mukjizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun jemaat 423-31 23Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. 24Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Kel. 2011, Neh. 96, Mzm. 1466 25Oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapak kami, Engkau telah berfirmanMengapa gusar bangsa-bangsa,mengapa suku-suku bangsa mereka-reka hal yang sia-sia? Mzm. 21-2 26Raja-raja dunia bersiap-siapdan para pembesar berkumpuluntuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. 27Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, Mat. 271-2, Mrk. 151, Luk. 231, 7-11, Yoh. 1828-29 28untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan sejak semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. 29Sekarang, ya Tuhan, lihatlah ancaman-ancaman mereka dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian sepenuhnya untuk memberitakan firman-Mu. 30Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus." 31Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua dipenuhi oleh Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan hidup jemaat 432-37 32Kumpulan orang yang telah percaya itu sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Kis. 244-45 33Dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam anugerah yang melimpah-limpah. 34Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 36Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi kelahiran Siprus. 37Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Kisah Para Rasul 4:32-37. Cara hidup jemaat. 4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang
37Ia salah seorang yang menjual ladangnya dan uang hasil penjualan ladang itu dibawanya kepada para rasul untuk dibagikan kepada yang berkekurangan. Jelajahi Kisah Para Rasul 4 berdasarkan Ayat. Kisah Para Rasul 4:1; Kisah Para Rasul 4:2; Kisah Para Rasul 4:3; Kisah Para Rasul 4:32; Kisah Para Rasul 4:33; Kisah Para Rasul 4:35; Kisah AyatAlkitab: Kisah Para Rasul 4:32-37 Cara hidup jemaat 4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari Bacaan: Kisah Para Rasul 4:32-37 Setahun: Amsal 6-10 Nats: Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa. (Kisah Para Rasul 4:34) Renungan: MELIMPAH DENGAN MEMBERI Ibu ini bukanlah orang kaya. .
  • 11jyncxqz9.pages.dev/957
  • 11jyncxqz9.pages.dev/52
  • 11jyncxqz9.pages.dev/337
  • 11jyncxqz9.pages.dev/607
  • 11jyncxqz9.pages.dev/228
  • 11jyncxqz9.pages.dev/31
  • 11jyncxqz9.pages.dev/161
  • 11jyncxqz9.pages.dev/781
  • 11jyncxqz9.pages.dev/726
  • 11jyncxqz9.pages.dev/102
  • 11jyncxqz9.pages.dev/112
  • 11jyncxqz9.pages.dev/518
  • 11jyncxqz9.pages.dev/185
  • 11jyncxqz9.pages.dev/419
  • 11jyncxqz9.pages.dev/343
  • kisah para rasul 4 ayat 32 37